Selasa, 24 November 2015

Inilah Penyebab Anak Sakit Setelah Kehujanan


Saat musim penghujan seperti sekarang ini, menjadikan hujan sebagai waktu bermain bagi anak-anak. Hujan dan anak-anak menjadi dua hal yang sulit dipisahkan. Air hujan yang turun menggoda setiap anak untuk keluar dari rumah dan bermain air

Namun kebanyakan dari anak-anak tersebut, setelah kehujanan tak jarang mereka mengeluh sakit. Biasanya penyakit yang datang seperti kepala pusing, demam dan flu. Apa pnyebab hal ini terjadi? Menurut sebuah pengamatan inilah penyebab anak sakit setelah kehujanan

Kandungan Air Hujan
Air hujan mengandung gas-gas atau senyawa yang ada didalam udara, kandungan itulah yang menyebabkan air hujan yang turun bersifat asam dan akan semakin besar dengan seiring turunnya air hujan ke bumi, hal itu karena tercampur dengan udara bebas. Agar setelah kehujanan tidak merasa pusing, Anda bisa langsung membasuh tubuh anak Anda dengan air bersih agar tubuh dinetralkan

Adanya Perubahan Suhu Secara Mendadak

Saat seseorang kehujanan, secara otomatis suhu tubuhnya akan turun mendadak atau menjadi dingin, khususnya pada bagian kepala. Hal ini yang menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh sehingga pembuluh darah mengalami penyempitan secara drastis

Kondisi seperti ini menjadikan tubuh mengeluarkan lebih banyak energi untuk meyeimbangkannya, inilah yang memicu nyeri pada kepala atau pusing Selain itu juga, suhu udara yang menurun dan cuaca yang mendung dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Jadi mengakibatkan tubuh rentan terhadap penyakit dan meyebabkan demam dan pusing kepala

Infeksi yang disebabkan oleh Virus
Pada saat seseorang kehujanan, pada saat itu kondisi udara tiba-tiba turun, maka memicu perkembangan virus dengan cepat. Hal ini yang menyebabkban sistem kekebalan tubuh seseorang semakin menurun. Kondisi ini menyebabkan kekebalan tubuh turun dan mengakibatkan tubuh terserang penyakit

Jadi anak-anak yang terserang penyakit setelah kehujanan karena suhu udara dan kandungan air hujan yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh pada anak.

Related Posts:

0 komentar: