Pada tahun 2005, dalam beberapa percakapan kecil, AKB48 dari pernyataan seperti ini “Jika idol mampu tampil di theater setiap hari, pasti akan menjadi sesuatu yang menarik..” kata Yasushi Aimoto. Beliau pernah terlibat dengan Onyanko Club, serta lagu terkenal “Kawa no Nagare no Youni”. Beliau juga menghasilkan banyak lagu hit lainnya. Beliau adalah seorang penulis lagu yang mewakili Jepang.
Apa yang Aki-P pikirkan bukanlah menciptakan idol yang hanya bisa dilihat melalui televisi, tapi idol yang bisa ditemui langsung dengan pergi ke theater. Itu adalah konsep baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Hari berikutnya..
“Sebuah theater?”
Tanpa ditunda, proyek AKB dimulai. Orang yang dihubungi Aki-P untuk dimintai bantuan, sebelumnya memiliki pengalaman menjalankan klub pertunjukan. Sekarang, orang itu adalah general manager 48 family, Togasaki Tomonobu.
Dalam percakapan mereka berdua, Aki-P mengatakan sesuatu seperti, ”Kita akan membuat sebuah Pub (Night Club).” Lalu Togasaki berkata, ”Okay, aku sudah punya pengalaman. Jadi, aku akan membantu..” Lalu, jadilah AKB48. Itulah awal jadinya AKB48. Pada proposal awal, Togasaki bertanya-tanya berapa harga sebotol Perignon Dom (Sejenis alcohol)? Beliau memasukan itu juga dalam proposal awalnya. Lalu Aki-P berkata, “Tidak, bukan seperti ini. Kita tidak butuh minuman alcohol..”
Ketika itu, Togasaki benar-benar salah paham dengan apa yang dimaksud oleh Aki-P dengan live theater. Pada hari selanjutnya, Togasaki mencari tempat yang tepat untuk theater AKB nantinya. Togasaki hanya punya foto Aki-P, jadi beliau harus memberikan bukti.
“Jika kau membawa Akimoto Yasushi yang asli bersamamu, kami akan sewakan padamu..” perdebatan itu berulang-ulang beberapa hari. Saat itu, secara kebetulan mereka menemukan Akihabara Don Quixote lantai 8 yang ditutup saat itu.
“Bagaimana dengan tempat ini?”
“Ah, ini bagus! Tapi.. Pilar menghalangi, bisa kita robohkan?”
“Kurasa… Itu tidak mungkin..”
Tepat dimana ada tempat yang sempurna untuk panggung, ada dua pilar. Untuk dunia theater itu adalah hal buruk. Tetapi, tidak ada tempat lain yang mau menyewakan. Jadi untuk saat itu, mereka harus menjalani ini dengan sedikit rasa pasrah. Mereka juga mempertimbangkan ruang dan dimensinya, itu satu-satunya tempat panggung yang bisa ditempati. Aki-P tertawa tiba-tiba ketika tahu tentang pilar itu.
“Don Quixote Akihabara?” Tanya Aki-P.
“Ini tempat bagus untuk theater idola, tapi sepertinya tidak..” jawab Togasaki.
“Ini menarik juga.. Akihabara..” jawab Aki-P sambil tersenyum.
Jalan Akihabara dari sebuah kota elektronik ke kota lainnya, terkenal di dunia dengan budaya otakunya.
“Baik, Akihabara lah tempatnya!” tegas Aki-P. Akihabara Don Quixote ditentukan sebagai lokasi theater.
Juli 2005, sebulan setelah lokasi theater diputuskan, sebuah iklan disiapkan di sudut-sudut jalan nasional dan stasiun kereta api, dan di iklan majalah. Disana terlulis, “Proyek Akihabara 48 telah dimulai”. Dan nama Yasushi Akimoto tercantum disana. Beliau yang sukses menjalankan Onyanko Club, membuat sebuah grup idola baru. Iklan itu tertangkap oleh para remaja yang berkeinginan untuk menjadi idola nasional.
Pesan Aki-P pada iklan itu..
“Akihabara memiliki energi. Aku berpikir membuat idola tipe baru di kota ini. Konsepnya adalah Idola yang bisa kau temui. Bukan idola yang hanya bisa dilihat di TV atau majalah, aku ingin membuat idola yang bisa kau temui jika kau pergi ke Akihabara. Aku ingin bertemu dengan kalian yang sebenarnya..”
Ituah awal mula AKB48, grup idola nasional yang sekarang sangat fenomenal. Bahkan kini AKB48 bukan lagi sekedar idola nasional, tetapi juga idola internasional. Tidak aneh bila Jepang kini identik dengan AKB48. Sebuah grup idola yang memiliki konsep sangat berbeda dengan idola dan artis lain, yaitu “Idola yang bisa kau temui”..
0 komentar:
Posting Komentar