Berikut ini sejarah singkat awal mula "Twitter", yang pada awalnya layanan ini diberi nama “twttr”, terinspirasi dari nama situs sharing foto Flickr. Layanan ini awalnya hanya terbatas digunakan dalam internal perusahaan Odeo saja. Lalu, pada bulan Juli 2006 layanan ini mulai diluncurkan untuk publik dengan nama “Twitter”. Nama layanan situs tersebut diperkuat dengan logo burung dan nama “Twitter” itu sendiri berarti 'kicau burung'. Saat peluncuran pertama kali Twitter sudah memiliki brand, nama serta identitas yang jelas, padahal pendirinya belum tahu akan seperti apa model bisnis layanan ini.
Awal dipublikasikan, pengguna twitter hanya segelintir orang saja. Namun kini, pengguna twitter sudah mencapai jutaan, ini bisa dilihat pada follower orang-orang terkenal yang mencapai jutaan follower. Mikro blogging yang sederhana, yang mengandalkan kekuatan pesan teks, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunanya.
Masih pada tahun yang sama, bulan Oktober 2006, Jack Dorsey menggandeng Biz Stone, Evan Williams membentuk Obvious Corp untuk membeli asset Odeo serta Twitter. Selanjutnya Odeo dan Twitter menjadi perusahaan yang terpisah. Untuk sumber dana dari Twitter sendiri didukung oleh perusahaan modal ventura (yang umum sering mendanai perusahaan start up yang potensial) seperti : Benchmark Capital, Institusional Venture Partners, Union Square Ventures. Proses pendanaan Twitter ini menunjukkan bahwa dalam bisnis teknologi internet seringkali suatu model bisnis awal memerlukan “suntikan dana” yang kuat. Karena belum tahu kapan model bisnis ini akan mulai menghasilkan. Sehingga perencanaan keuangan yang kuat mutlak diperlukan agar bisa bertahan dan menghasilkan cashflow positif.
Internet telah membuat dunia semakin bulat, informasi semakin mudah didapat, privasi semakin terkikis, karena apapun yang kita unggah ke dunia maya, maka "rahasia itu sudah tidak ada". Oleh karena itu, bijaksanalah dalam menggunakan media sosial seperti : twitter, facebook, dan lain-lain.
tag: internet, media sosial, privasi, twitter, facebook, bisnis, sejarah
0 komentar:
Posting Komentar